Selasa, 4 September 2018 16.57
Dindik Gelar Expo Desa Vokasi dan Pendidikan Non Formal
Suara Purwokerto - <!--[if gte mso 9]><xml>
Sekretaris
Dinas Pendidikan Drs Takdir Widagdo, M.Si mengatakan expo digelar dalam rangka
peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke 53 tahun 2018. Kegiatan diikuti
34 stand yang terdiri dari 27 UPK, 3 SKB, Dinas Perindustrian, PKBM,TBM, Tim
Penggerak PKK serta unsur mitra pendidikan masyarakat.
Takdir
Widagdo mengatakan expo menjadi ajang promosi berbagai bentuk proses kegiatan
dan hasil produksi unggulan kegiatan pendidikan non formal dan desa vokasi, di
antaranya sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) dan unsur mitra memamerkan serta menjual produk pada kegiatan
ini. Selain itu di panggung utama Exspo diisi apresiasi seni serta budaya dari
berbagai sekolah TK hingga SMA/SMK/MA.
“Dengan ekpo ini, kita tingkatkan
inovasi dan produk unggulan dari desa vokasi dan satuan pendidikan non formal,”
kata Takdir
Selain itu juga menjadi ajang sosialisasi dan promosi potensi desa vokasi dan
satuan PNF, yang bermuara pada
meningkatnya animo masyarakat, pemerintah desa, satuan PNF dan lembaga mitra
dikmas dan kursus, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
kreatifitas, inovasi dan produk unggulan desa vokasi dan satuan PNF di Kabupaten
Banyumas.
Desa Vokasi Membangun Desa Mandiri
Sementara itu Aspemkesra Sri Yono saat
membacakan sambutan Pj Bupati Banyumas Drs Budi Wibowo M Si mengatakan sejak
tahun 2010 yang lalu dikembangkan program pendidikan desa vokasi, dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan lingkungan
melalui pendidikan non formal, yang
dilandasi oleh nilai-nilai budaya dengan memanfaatkan potensi lokal.
“Pada hahekatnya,
fungsi pendidikan non formal (PNF) adalah sebagai pengganti, penambah dan
pelengkap pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat. Salah satu keunggulan PNF adalah adanya
pemberian pendidikan keterampilan yang bersifat fungsional, selaras dengan tuntutan keperluan masyarakat maupun permintaan pasar kerja, seirama
pula dengan lajunya proses perkembangan dan kemajuan masyarakat,” katanya
Untuk itu dia berharap semua
pemerintah desa bisa memberikan dukungannya dengan menfasilitasi berbagai
keterampilan produksi / jasa yang dimiliki, agar warga masyarakat mampu
memberdayakan potensi desa menjadi produktif sebagai sumber pendapatan untuk
meningkatkan mutu kehidupan dan pembangunan desa.
“Menyelenggarakan desa vokasi berarti
membangun desa mandiri, sekaligus untuk mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan, karena dengan bekal keterampilan, diharapkan masyarakat bisa
memberdayakan diri dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” tambahnya
Parsito
Penulis: Parsito
Editor: Andy Ist Merdeka
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX