Lingkar Banyumas

Kontingen Banyumas Raih 5 Penghargaan Jambore Daerah SD/MI

Sabtu, 7 Juli 2018 17.14

Kontingen Banyumas Raih 5 Penghargaan Jambore Daerah SD/MI

Suara Purwokerto - Kontingen Kwartir Cabang Banyumas meraih 5 Penghargaan pada arena Jambore Daerah (Jamda) SD/MI ke 4 Tingkat Jawa Tengah Tahun 2018. Gelaran Jamda SD/MI tersebut berlangsung Senin-Jumat (2-6/7) di Bumi Perkemahan Munjuluhur Purbalingga dan dibuka Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.
Kegiatan jambore daerah ini diikuti oleh seluruh perwakilan 35 Kwartir Cabang, sebagai ajang menjalin tali silaturahmi serta berbagi pengalaman antar penggalang dan merupakan kegiatan untuk membentuk sumber daya manusia yang hebat.
Sekretaris Bidang Bina Muda Kwarcab Banyumas mengatakan kelima Penghargaan yang diraih Kwarcab Banyumas yaitu Juara 1 Putri Penggalang Hebat atas nama Regu Melati MI Ma'arif NU Pageraji Cilongok dan Juara 3 putri penggalang hebat atas nama Regu Melati Srikandi Srikandi SDN 1 Sokawera Cilongok.
"Kemudian Juara 3 K3 Perkemahan Putra, Juara 3 Penjelajahan Putra atas nama Regu Rajawali SDN 1 Tambaksogra Sumbang dan Juara 1 Putri Resensi Film atas nama Syifa Arifatul Laela  Regu Melati Srikandi MIMA NU 1 Pageraji Cilongok," katanya
Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Kak Prof Dr Ir S Budi Prayitno MSc mengatakan Jamda bisa dikatakan miniaturnya kehidupan. Ini bagian dari tantangan karakter. Semua akan dialami di masa dewasa mereka nanti. Ada toleransi, peduli, mawas diri, membantu kawan, mencoba mengelola sesuatu karena tebatas, harus berbagi. Ini bagian dari proses pendidikan, jangan dipandang sebagai kekurangan semata, memang itu sengaja dibuat. Implementasi Dasa Dharma merupakan hal yang masih relevan diterapkan pada saat ini. Diharapkan, dalam interakhsi sosial bermasyarakat, mereka akan memiliki jiwa kesalehan yang baik. Untuk mereka pribadi akan terdidik jiwa hemat, cermat dan bersahaja, karena semua serba terbatas.
“Mudah mudahan ini menjadi pondasi di kemudian hari kesuksesan apapun yang akan mereka raih, mereka tidak akan meninggalkan jiwa kesederhanaannya. Penerapan di luar sekolah tidak serta merta dipanen, harus ditanam dan dipupuk. Melalui pramuka inilah sebagai proses menanam memupuk itu,” katanya.

Penulis: Parsito

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX