Kamis, 7 Juni 2018 15.13
Pimpinan Batik Anto Jamil Imam Purwanto menandatangani Berita Acara Uji Coba
Suara Purwokerto - Dalam rangka penanganan pengelolaan limbah Industri
Kecil Menengah (IKM) Batik di Kabupaten Banyumas, IKM Batik yang diidukung oleh
Pemerintah Kabupaten Banyumas, melakukan uji coba alat destilator pengolahan
air limbah batik. Uji coba dilaksanakan Kamis (7/6) di Rumah Batik Anto Jamil
Sokaraja.
Kepala Bidang Perindutrian Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Komariah, mengatakan berbagai
cara pengolahan limbah cair industri batik telah dilakukan untuk mendapatkan
kadar COD yang sesuai dengan standart baku mutu.
Untuk menangani permasalahan limbah cair,
untuk jangka pendek pihaknya memfasilitasi penanganan limbah batik dengan
destilator,” katanya.
Menurut Komariah di Banyumas terdapat 65
kelompok IKM, tetapi pihaknya baru bisa menyediakan 10 destilator. Untuk
pengaturan Komariah nanti akan menyerahkan kepada Aliansi Batik Banyumas utuk
mengatur penempatannya. Seadangkan dalam jangka panjang pihaknya berencana
membuat Penananganan Limbah secara komunal.
Imam Purwanto Pimpinan Batik Anto Jamil
Sokaraja, mengatakan permasalahan limbah yang dihadapi oleh pelaku IKM Batik
muncul sejak tahun 2016. Maka pihaknya minta difasilitasi oleh Pemkab.
“Sebenarnya limbah batik di Banyumas secara
umum belum mengkawatirkan, tetapi sebagai warga yang baik, kami tetap
berusaha mengikuti prosedur, sehingga
limbah kami ramah lingkungan,” kata Imam Purwanto yang lebih akrab dipanggil
Anto Jamil.
Sebelum ada destilator pihaknya menangani
limbah dengan cara tradisional yaitu dengan mengumpulkan limbah dimasukan dalam
Trurn dan dibiarkan.
Namun membutuhkan waktu berbulan-bulan, agar
air menjadi bening, dan limbah padat dapat mengendap” lanjutnya
Ketua Aliansi Batik Kabupaten Banyumas, Fauzan
mengatakan destilator yang diujicobakan merupakan penemuan Profesor Riyanto
dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Cara kerja limbah dimasukan tabung, kemudian
dipanaskan sehingga akan menguap, melalui pendinginan air yang keluar sudah
bersih sesuai dengan standart baku mutu yang direkomendasikan,” katanya.
Untuk IKM di Banyumas rata-rata setiap bulanya
menghasilkan limbah cair sebanyak 20 liter. Untuk destilator ini membutuhkan
bahan bakar berupa LPG. Untuk LPG 3 Kg bisa digunakan untuk mengolah 60 liter
limbah.
Selama uji coba beberapa kali, untuk limbah
yang tidak terlalu pekat, hasilnya benar-benar menjadi air bening. Tetapi untuk
uji coba kali ini air berwarna agak kebiru-biruan. Untuk limbah padatnya apabila
cukup banyak, dapat digunakan untuk menambal kapal seperti yang di Pekalongan
"Tetapi setelah dilakukan uji laboratorium
hasilnya baik dan masih masuk standar baku mutu,” kata Fauzan.
Pada ujicoba ini turut hadir perwakilan dari SKPD seperti
Disperindag, Bapedalitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan
Keuangan Daerah. Bagian Kesra Setda, Bagian Perekonomian, Bagian Humas, perwakilan
dari Camat. Kapolsek dan Danramil Sokaraja. Kadin, dan Pimpinan IKM Batik
Banyumas. Usai uji coba para peserta membubuhkan tanda tangan hasil uji coba.
Parsito
Penulis: Parsito
Editor: Andy Ist Merdeka
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX