Kamis, 31 Mei 2018 13.48
Plh Bupati Banyumas Ir Wahyu Budi Saptono M Si menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai makanan dan minuman kadaluwarsa serta uang palsu
Suara Purwokerto - Plh Bupati Banyumas Ir Wahyu Budi Saptono M Si menghimbau kepada
masyarakat agar mewaspadai makanan dan minuman kadaluwarsa serta uang palsu menjelang
lebaran. Hal itu disampaikan mengingat momentum lebaran, sering digunakan orang
yang tidak bertanggung jawab melakukan praktik curang.
“Mengingat banyaknya kebutuhan dan
peredaran uang, ada sebagian orang memanfaatkan itu dengan menjual makanan dan
minuman kedaluwarsa serta mengedarkan uang palsu. Maka telitilah sebelum
membeli, pastikan barang bekualitas dan tidak kedaluwarsa,” kata Wahyu.
Wahyu juga meminta Dinas Kesehatan serta
Dinas Perindustrian dan Pedagangan secara intensif melakukan inpeksi dan turun
langsung ke pasar-pasar tradisional dan juga swalayan-swalayan untuk mengetahui
langsung yang terjadi di lapangan. Seandainya ada pelanggaran, bupati meminta
agar memberi sanksi tegas kepada pelaku yang terbukti melanggar ketentuan yang
berlaku.
Dengan adanya inspeksi itu, menurut Plh Bupati, maka bisa mengurangi isu dan
kemungkinan pelaku yang melakukan perbuatan tidak terpuji, dengan mengeluarkan
produk yang seharusnya sudah tidak dipasarkan lagi karena masa tenggat sudah
habis.
“Selain makanan dan minuman kedaluwarsa, saya mengajak masyarakat agar waspada peredaran uang palsu. Kita harus lebih lebih teliti dalam melakukan transaksi menggunakan uang kertas, jangan sampai lemahnya ketelitian itu dapat merugikan diri sendiri,” katanya
Plh Bupati juga menghimbau kepada
masyarakat, untuk tidak terlalu berlebihan dalam memenuhi kebutuhan serta tidak
menimbun barang kebutuhan khususnya barang pokok yang dibutuhkan masyarakat.
“Membelilah barang yang menjadi
kebutuhan saja jangan sampai membeli karena keinginan, serta jangan menimbun
barang. Pemerintah telah menyiapkan stok yang cukup ditambah prediksi kenaikan
kebutuhan masyarakat, sehingga apabila tidak ada penimbunan pasti persediaan
kebutuhan pokok terpenuhi,” jelas Plh Bupati.
Menurut Plh Bupati kelangkaan barang
kebutuhan selama ini banyak diakibatkan oleh perlaku konsumen sendiri yang
takut akan kelangkaan kebutuhan pokok. Sehingga sebagian dari masyarakat
melakukan penimbunan, menyebabkan stok barang menjadi berkurang, seakan-akan
barang kebutuhan pokok hilang yang berakibat naiknya harga barang.
“Untuk itu jangan takut kelangkaan barang. Pemerintah menjamin pasokan dengan menambah prediksi sesuai kebutuhan, asal tidak ada penimbunan dipastikan stok barang aman termasuk gas” terangnya
Parsito
Penulis: Parsito
Editor: Andy Ist Merdeka
Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved
Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX