Lingkar Banyumas

SMK N 3 Jadi Lembaga Sertifikasi Profesi P1

Jumat, 20 April 2018 13.06

Siswa Jurusan Tata Busana sedang praktek Jumat 20 April 2018

Suara Purwokerto - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN3) Purwokerto sudah menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1). Sekolah ini sudah menerima Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga bisa menguji dan mengeluarkan Sertifikat Kompetensi untuk peserta didiknya.

Kepala SMK N 3 Bambang Saptono mengatakan bahwa lembaganya tidak hanya menguji dan mengeluarkan sertifikat untuk peserta didik disekolahnya saja, tetapi juga sekolah yang mengambil jurusan rumpun pariwitasa di Barlingmascakeb. LSP di SMKN 3 ada seiring dengan keberadaan BNSP sebagai perpanjangan tangan dari BNSP dalam melaksanakan sertifikasi profesi atau sertifikasi kompetensi.

“Jadi kita itu pada dasarnya sebagai sekolah rujukan dan pemegang mandat untuk pelaksanaan sertifikasi. BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi yang memenuhi persyaratan untuk bisa menjalankan tugas. Oleh karena itu namanya lisensi, bukan akreditasi, karena mandatnya tetap berada di BNSP,” kata Bambang. 

“Sekolah yang menginduk disini, tersebar di Barlingmascakeb bahkan SMK Tersono Brebes. Yang wilayah Banyumas seperti SMK N Kebasen, Purwojati, Kembaran, Sumpiuh dan lainya. Untuk Cilacap ada SMK N 1 Cilacap, SMK Wanareja dan lainya,” terangnya.

SMKN 3 mendapat kepercayaan menurut Bambang karena sekolahnya satu satunya sekolah pariwisata murni dengan jurusan Tata Busana, Tata Kecantikan, Tata Boga dan Akomodasi Perhotelan. Sekolahnya juga sudah menerapkan kurikulum yang berbasis pada standar kompetensi dan memiliki tenaga asesor, yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan asesmen dalam rangka asesmen manajemen mutu dalam sistem lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi.  

Ketua LSP P1 SMKN 3 Purwokerto Puji Lestari mengatakansertifikat kompetensi bagi siswa SMK, dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Sertifikat yang dimiliki lulusan SMK itu bisa diakui dunia usaha dan dunia industri (Dudi) dalam proses rekrutmen tenaga kerja terampil.

“Walaupun SMK N 3 memiliki LSP sendiri bukan berarti, siswa dengan mudah mendapatkan sertifikat itu. Mereka ada yang harus melakukan ujian ulang agar lulus komptensi. Jurusan busana yang paling banyal mengulang, karena jahitan loncat saja menjadi salah satu penilaian, ada 12 anak yang harus mengulang” kata Puji. 

Bukti uji kompetensi di SMK N 3 berhasil adalah sudah banyak dunia usaha yang menampung siswa skolah ini.

“Bahkan dari Jurusan Tata Boga kita diminta untuk mengirimkan 50 orang untuk membantu perhelatan olahraga Asian Game Agustus-September mendatang,” tambahnya 

Parsito

Penulis: Parsito

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX