Lingkar Banyumas

Verboden Jalan Kabupaten Sering Dilangggar

Senin, 19 Maret 2018 14.26

Verboden Jalan Kabupaten Sering Dilangggar

Suara Purwokerto : Meski sudah dipasang rambu larangan masuk (verboden), Jalan Kabupaten tepatnya depan Pendopo Sipanji, masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang melanggar dan menerobos rambu rambu larangan itu. Untuk itulah Dinas Perhubungan (Dishub) setiap hari kerja menempatkan anggotanya untuk menjaga jalan tersebut.

Adit petugas Dishub mengatakan rambu larangan Verboden itu sudah terpasang 10 tahun. Namun masih banyak warga yang belum menaati rambu-rambu itu, padahal rambu itu dipasang untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, karena ada Pendopo Sipanji sebagai pusat pemerintahan.

“Sering terjadi kecelakaan di sekitar jalan ini, baik diujung timur, didepan pintu keluar, maupun di ujung paling barat, maka pimpinan Dishub memerintahkan kami untuk berjaga,” katanya.

Dinas Perhubungan menempatkan petugasnya untuk menjaga ketertiban lalu lintas didepan pendopo karena pada jam kerja, banyaknya kendaraan keluar masuk dari pendopo serta mengurangi terjadikanya kecelakaan.

Mereka menertibkan dengan cara mengarahkan para pengguna jalan untuk menggunakan jalan yang seharusnya dan ketika ada yang melanggar, mereka akan memberhentikan dan memberikan informasi kembali mengenai keberadaan rambu lalu lintas yang ada.

“Tapi ketika dari datangnya sudah kencang, kami hindarkan, karena resiko juga ke kami nantinya” kata Pak Adit ketika ditanya mengenai cara petugas menertibkan lalu lintas di Jalan Kabupaten.

Para petugas berharap agar masyarakat pengguna jalan untuk lebih tertib lagi dalam berkendara, untuk menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas.

“Taati peraturan lalu lintas, seperti taati rambu, marka, dan lampu lalu lintas” kata Imaduddin.

Beberapa pengendara saat diberhentikan mengatakan kalo memutar terlalu jauh sehingga terpaksa menerobos, ada juga yang beralas an lupa atau tidak melihat adanya rambu lalu lintas.

Dodo Susanto Cameramen Bagian Humas dan Protokol, salah satu korban salah arah mengaku, dirinya yakin dirinya aman, saat melintas jalan itu, karena diujung timur ada tanda larangan, walau diposisi jalan yang benar tiba-tiba ada motor dari arah timbu dalam posisi ngebut dan menabraknya.

“Saya tertabarak tiga minggu yang lalu,” katanya  

Ghaisani Farahiyah

Penulis: Ghaisani Farahiyah

Editor: Parsito

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX