Lingkar Banyumas

Banyumas Miliki 103 Pramuka Siaga Garuda Baru

Senin, 12 Maret 2018 14.05

Ketua Kwarcab Achmad Supartono melantik dan mengukuhkan 103 pramuka siaga garuda Senin (12/3)

Suara Purwokerto : Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Banyumas menambah 103 Pramuka Siaga Garuda baru, setelah mereka dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Kwarcab Achmad Supartono, Senin (12/3) di Halaman Kwarcab Banyumas. Pelantikan 103 pramuka siaga itu oleh Ketua Mabigus, Pembina dan orang tua.

 

Ketua Kwarcab mengatakan Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka. Setiap anggota pramuka merindukan tingkatan ini. Pramuka Garuda akan disandang bagi peserta pramuka siaga yang telah menempuh tingkatan Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata

 

“Ada beberapa syarat yang harus ditempuh oleh calon Pramuka Garuda. Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat yang  uji syarat kecakapan umum (SKU), syarat kecakapan khusus (SKK), dan syarat Pramuka Garuda (SPG) yang dilakukan oleh para pembina dan tim Penguji Kwarcab Banyumas,” katanya.

 

Menjadi Pramuka Garuda memiliki beban dan tanggungjawab yang lebih besar, mereka harus menjaga citra dan prinsipnya sebagai Pramuka Garuda dan menjadi contoh bagi yang lainnya. Jadi seorang Pramuka Siaga garuda harus bisa menunjukkan kecakapan sedikitnya sepuluh macam kecakapan. Mereka harus taat beribadah, pernah mengikuti pesta siaga, dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur. dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, membuat hasta karya buatannya sendiri dan lain sebagainya.

 

“Setelah dilantik dan dikukuhkan menjadi pramuka garuda, mereka akan menjadi tauladan contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma,” katanya

 

Partono juga meminta kepada para orang tua untuk menjadi pembina pramuka kedua setelah adik-adik dirumah. Perolehan golongan tertinggi ini bukan berarti terus berhenti berlatih tetapi harus bisa mennjukan mereka layak menyandang pedikat itu.

 

“Bapak Ibu adalah orang tua dirumah, kami guru dan pembina pramuka menjadi orang tua kedua, kalo dalam pramuka kami adalah pembina pertama, sedangkan saat mereka dirumah Bapak Ibulah pembina Pramukanya,” kata Partono

 

Untuk itu apabila ada kecakapan yang tidak dilakukan bapak ibu bisa melapor ke pembina dan penghargaan Pramuka Garuda bisa dicabut.

 

Syifa Pramuka Siaga Garuda dari SDN 1 Sambirata mengaku senang, dirinya dilantik dan dikukuhkan menjadi pramuka Garuda.

 

“Semoga saya bisa lebih prestasi di sekolah, kembali juara pramuka, dan menjadi kebanggaan Bapak Ibu,” katanya


Ga

Penulis: Ghaisani Farahiyah

Editor: Andy Ist Merdeka

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX