Lingkar Banyumas

Prosesi Kirab Pusaka Banyumas Digelar Minggu

Rabu, 14 Februari 2018 15.02

Kirab Pusaka diharapkan menjadi wahana untuk melestarikan budaya, seni tradisional dan karakter wong Mbanyumas

Suara Purwokerto : Empat pusaka berupa tombak Kiai Genjring, keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul akan dipertontonkan kepada masyarakat saat Prosesi Kirab Pusaka dalam rangka Hari Jadi ke-447 Banyumas, Minggu (18/2) menfdatang. Segenap pendukung kirab yang terdiri para pelajar, mahasiswa, seniman, dan budayawan yang nanti akan bertugas, sudah melaksanakan persiapan gladi kotor di Pendopo Wakil Bupati dan Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, mulai Senin (12/2).

 

Prosesi kirab pusaka tahun ini, tidak diikuti oleh Bupati Banyumas ke 31 yaitu Ir Achmad Husein karena telah menjalani cuti. Plt Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan akan hadhir bersama anggota forkompinda, pimpinan dan anggota DPRD, kepala dinas/instansi, camat, kepala desa/kelurahan, dan warga masyarakat yang akan mengenakan pakaian adat Banyumasan. Kirab tersebut direncanakan dimulai pukul 09.00 WIB mulai dari halaman Pendapa Rumah Wakil Bupati menyusuri jalan Jenderal Sudirman menuju Pendapa Sipanji yang berjarak sekitar 2 km.

 

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono mengatakan, kirab prosesi pusaka sudah menjadi satu agenda tahunan wisata budaya di Kabupaten Banyumas.

 

“Kirab pusaka selalu ditunggu oleh wisatawan baik lokal maupun regional” kata Joko.

 

Joko Wiyono melanjutkan untuk urut-urutan kirab diawali manggala yudha, diikuti dibelakangnya lambang daerah, kemudian tombak kiyai genjring bersama umbul-umbul dan berturut-turut keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul. Kemudian akan dikirab juga rombongan yang membawa joli atau foto Bupati Banyumas dari masa ke masa.

 

Empat pusaka yang dikirab itu, kata Joko Wiyono, mempunyai makna masyarakat Banyumas memosisikan diri di tengah kehidupan masyarakat dengan selalu bertumpu pada keimanan dan ketakwaan.

 

“Kegiatan ini diharapkan menjadi wahana untuk melestarikan budaya, seni tradisional dan karakter wong Mbanyumas,” ujarnya.

 

Menurut rencananya, ruas jalan Jenderal Sudirman akan ditutup total bagi kendaraan sejak Pukul 08.00 WIB. Sehingga, Joko mengimbau kepada masyarakat yang saat prosesi ini berlangsung hendak melalui Jalan Jenderal Sudirman, supaya bisa menempuh jalur alternatif.

 

Parsito

Penulis: Parsito

Editor: Andy

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX