Lingkar Banyumas

Bupati Banyumas Canangkan Budidaya Sidat

Senin, 6 Maret 2017 16.31

Suara Purwokerto - Bupati Banyumas mencanangkan Kampung Sidat Sabtu (4/3) di Desa Singasari, Karanglewas, Banyumas. Pencanangan ini dilatar belakangi, karena sidat memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan prospek pemasaranya cukup bagus baik di tingkat lokal maupun untuk di ekspor. 

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan bahwa prospek pemasaran sidat cukup bagus baik untuk lokal maupun di ekspor, selain itu kandungan gizinya diatas ikan salmon.
 
“Banyumas ditunjuk sebagai daerah pengembangan sidat di Provinsi Jawa Tengah, berkaitan penunjukan tersebut, Pemkab Banyumas sudah mengembangkan budidaya sidat di sejumlah desa seperti Desa Singari, Kecamatan Karanglewas, Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, dan Kecamatan Kemranjen,” katanya.. 

Menurut Bupati pengembangan budidaya sidat yang baru berlangsung sekitar setahun itu hingga saat ini baru mampu menghasilkan sidat 1 hingga 1,5 ton perbulan. Dari hasil budidaya pembesaran sebanyak saat ini belum mampu untuk memenuhi kebutuhan lokal, apalagi ekspor yang tiap bulanya minimal 5 ton. 

Menurutnya untuk pakan sidat sebenarnya tidak ada masalah, karena di Banyumas banyak tersedia pakan sidat seperti keong, yuyu, cacing, dan ikan. Selama ini di Banyumas lebih banyak melakukan budidaya pembesaran. Untuk pengembangan dan memasyarakatkan budi sidat, Pemkab Banyumas juga merencanakan akan menyebar ribuan sidat di sejumlah sungai yang ada di Banyumas Sedang untuk budidaya benih bibit sidat saat ini dilakukan oleh Kelompok Tani Pelajar dan Mahasiswa (KTPM) Briliant Desa Singasari, Karanglewas. 

Pengasuh KTPM Briliant, M Adib menjelaskan hingga saat ini pihaknya baru mampu menghasilkan benih bibit sidat dalam jumlah ratusan kilogram. Benih bibit sidat itu dijual dengan harga bervariasi tergantung jumlah isinya. Ia mencontohkan untuk jumlah 80 hingga 100 ekor dengan berat 1 kilogram dijual Rp 550 ribu. Untuk isi 30 hingga 40 ekor dengan berat 1 kilogram dijual Rp 350 ribu, dan isi 10 hingga 15 ekor seberat 1 kilogram dijual Rp 160 ribu. 

Setelah dilakukan budidaya selama lima bulan mencapai untuk benih bibit isi 10 hingga 15 ekor dalam 1 kilogram, beratnya bisa mencapai 5 kilogram. 

"Benih bibit itu dibeli dari petani penangkap sidat di Cilacap kemudian dilakukan pemeliharaan untuk dijadikan benih bibit," kata Adib. 

Penulis: Tommy

Editor:

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX